Sudah cukup saya berbasa-basi, kini saatnya saya unjuk gigi menantang Dewan Paroki yang mulai pada tahun kegiatan ini.
Ingin tahu kenapa? Baca sampai habis!
Pertama, mari lihat kekayaan gereja mulai dari estetika hingga persona, dari bangunan hingga manusia, tentu sangat beragam, kita dapat bertemu banyak orang ketika pergi ke gereja, dapat bertegur-sapa terhadap satu sama lain.
Namun lama kelamaan saya berpikir, ini ada yang kurang, ini ada yang hilang. Momen seperti itu seharusnya diwartakan, diceritakan, dijadikan sesuatu yang dapat dipamerkan kala tua terhadap cucu dengan bilang “ini lho, ini kakek waktu ikut koor di gereja, masih ganteng kan?” sambil menunjukan foto tua yang berada dalam album.
Kabar suka cita yang kita sama-sama rasakan harus selalu hangat, seperti kita melihat senyum bayi yang sedang di gendong ibunya untuk berkat romo, ketika kita mendengarkan cerita dari teman sehabis beribadah, atau ketika kita menggigit bakpao coklat panas yang dijual abang-abang bermotor di parkiran gereja. Ini harus ditulis, ini semua bentuk sejarah.
Apa sih poin saya? Seberapa penting?
Nah, ini lah kenapa saya menantang Dewan Paroki, sebelumnya kita patut tahu bahwa Dewan Paroki melakukan pekerjaan baik untuk gereja. Semua tim kerja hingga komunitas kreatif gereja tentu akan bergantung pada Dewan untuk beberapa hal. Ketika muda-mudinya kreatif, setidaknya Dewan juga perlu kreatif untuk mengimbangi, bukan begitu? Namun kira-kira Dewan Paroki-nya sendiri kreatif nggak sih? Mari kita selidiki, saya yakin pasti ada orang yang ingin mengetahui kegiatan Dewan, apa saja yang direncakan, dikerjakan, hingga dicapai. Terutama bagi Komsos Gamping, selaku brand ambassador gereja, Komsos juga perlu untuk mendokumentasikan segala kegiatan dan acara pada lingkup Paroki.
Dan selain untuk membuktikan bahwa Dewan Paroki Gamping adalah Dewan yang kreatif, tentu ini juga bisa sebagai transparansi kerja. Oleh sebab itu, dengan ini saya menantang Dewan Paroki Gamping untuk membuat 1 artikel per minggu di web gereja.
Perlu diketahui bahwa Dewan Paroki memiliki kegiatan rutin yaitu rapat bulanan, jika setiap bulan mereka bisa berkumpul dan merencanakan suatu yang baik, maka bisa nggak ya setiap minggu mereka nulis artikel di web gereja mereka sendiri?
Itu adalah poin saya, dan seberapa penting itu? Saya ingin kamu sendiri yang menentukan, bantu up vote posting ini dan kirim ke Dewan Paroki yang kamu kenal.
“Jika kita dapat memperhatikan hal kecil, maka kita siap untuk hal yang lebih besar.”
Salam kreatif. 🙂
Ikuti juga: Misa Online Setiap Minggu Pagi