Teruntuk Generasi Muda

Apa yang terlintas dalam benak kamu ketika mendengar kata “keluarga?”  jawaban klise mungkin, keluarga itu aku, ayah, ibu, kakak, dan adik. Keluarga itu gereja kecil. Keluarga itu persekutuan terkecil dalam masyarakat. Dan masih banyak lagi. Pendapat itu tidaklah salah. Lalu bagaimana dengan anggapan, “keluarga cikal bakal iman anak?” topik yang cukup menarik untuk kita perbincangkan dalam artikel kali ini.

Zaman sekarang kira-kira apa sih yang dibutuhkan oleh generasi muda dalam kaitannya dengan hidup menggereja? Parameter yang sangat berpengaruh ialah iman. Kenapa? Selain gereja, tentunya keluarga merupakan tempat yang pertama dan utama dalam pembentukan iman seseorang. Setiap pribadi lepas pribadi memiliki problematikanya sendiri. Di zaman modern ini setiap orang dituntut untuk memiliki pendirian yang teguh serta rasa toleransi yang baik. Jika banyak tetua berkata “jaman saiki ki medeni, cah enom ora bisa empan papan. Ra dueni rasa sosial, isane nyekel Hape.” Anggapan itu tidak lain ada benarnya juga.

Nah, bila kita tilik lagi, apakah peran keluarga bagi generasi saat ini? Sekarang banyak orang muda yang dikatakan “generasi menunduk” ya atau tidak? Lepas dari iya atau tidaknya bukanlah suatu masalah. Alat komunikasi modern saat ini memang sangat menarik dan digandrungi. Apalagi dengan segala fitur yang kian hari kian “mengasyikan” bukan hal yang langka bila update merupakan kegiatan yang lebih menyenangkan ketimbang aktivitas sosial lainnya. Namun hal ini perlu mendapat tuntunan lebih lanjut. Tidak selama hidup hanya di dunia maya saja. Dunia sosial masyarakat mau dibawa kemana? Dunia maya juga?

Dalam hal ini, orang tua sudah pasti pusing memikirkan itu. Kesadaran bersosial sangatlah dibutuhkan. Namun bukan sangat untuk bermedia maya.

Peneguhan iman merupakan hal yang penting yang acapkali disepelekan. Itu salah besar. Pada dasarnya generasi muda perlu wadah untuk menampung semuanya (ide, gagasan, kegiatan, pelayanan, dan masih banyak lagi.) Generasi muda kini butuh banyak dorongan, bantuan, dan tidak ketinggalan, APRESIASI.

Apa yang dilakukan agaknya memang belum sesuai harapan. Namun akan sesuai harapan apabila keluarga dan unsur sosial masyarakat lainnya ikut andil dalam pembangunan (iman). Jangan buat “mereka getun.” Terkadang cara mengkritisi  yang salah yang membuat mereka ciut. Lalu untuk apa keluarga dan gereja ada?

Mari bersama-sama, mulai dari keluarga, kita mulai membangun landasan iman yang kokoh. Tidak lain ialah untuk mempersiapkan generasi selanjutnya.

Teruntuk generasi muda. JANGAN TAKUT. Tiliklah kedalam, ada keluarga, masyarakat, gereja, dan Tuhan Yesus yang siap membantumu!

Brighita Ratna
Brighita Ratna
Articles: 2

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *